10.sebagai sebuah klub
sepakbola berawal pada suatu hari di tahun
1892 saat terjadi perselisihan antara Everton
yang menyewa lapangan Anfield dengan John
Houlding yang saat itu menjadi pemilik stadion
Anfield. Houlding ingin menaikkan biaya sewa
dari £100 ke £250 per tahun. Hal itu ditolak
Everton dan mereka akhirnya pindah ke stadion
baru di Goodison Park. Houlding yang tak mau
melihat lapangannya tak terpakai, akhirnya
malah memutuskan untuk membentuk sebuah
tim sepakbola sendiri yang akan memakai
Anfield. Tim baru yang lahir pada 15 Maret 1892
itu akhirnya diberi nama Liverpool Football Club.
9. Liverpool sejak pertama kali terbentuk telah
selalu bermarkas di Anfield. Stadion itu sendiri
dibangun tahun 1884 dan berada di seberang
Stanley Park. Tribun yang paling terkenal di
Anfield tentunya adalah The Kop yang
dinamakan berdasarkan sebuah bukit di propinsi
Kwazulu-Natal, Afrika Selatan bernama Spion
Kop. Bukit tersebut menjadi terkenal karena
menjadi ajang pertempuran antara Lancashire
Regiment yang kebanyakan berasal dari Liverpool
dengan kaum Boer di Perang Boer Kedua. Nama
The Kop itu diberikan oleh editor olahraga
Liverpool Echo Ernest Edwards. Sekarang selain
Liverpool, banyak tim sepakbola lain yang
menamakan tribun mereka The Kop juga. Antara
lain Sheffield United, Leicester City, Coventry
City, dan Sheffield Wednesday.
8. Pada awalnya warna seragam Liverpool
bukanlah merah seperti sekarang ini, melainkan
biru dan putih. Baru sejak 1894, warna merah
mulai digunakan sebagai warna seragam dan
putih untuk celana. Akhirnya sejak 1964, semua
pemain Liverpool mengenakan warna merah dari
seragam, celana, dan kaos kaki. Menurut seorang
legenda Liverpool Ian St. John dalam
otobiografinya, ini terjadi saat manajer saat itu
Bill Shankly merasa merah akan memberikan
keuntungan psikologis bagi mereka. Shankly
makin yakin timnya harus mengenakan warna
merah setelah melihat salah satu pemainnya
Ronnie Yeats terlihat lebih garang dalam
balutan seragam dan celana merah. St. John
kemundian mengusulkan kepada Shankly agar
kaos kakinya juga berwarna merah.
7. Obor yang berada di logo Liverpool sekarang,
ditambahkan untuk mengenang 96 suporter yang
tewas saat Bencana Hillsborough. Kemalangan
itu terjadi pada 15 April 1989 saat
berlangsungnya pertandingan semi-final Piala FA
antara Liverpool dan Nottingham Forest. Terlalu
banyaknya penonton yang hadir membuat
bagian tribun yang diperuntukkan bagi fans
Liverpool menjadi sangat padat dan mereka pun
akhirnya menjadi sangat berdesak-desakan dan
tidak bisa keluar karena masih dihalangi oleh
pagar kawat yang tinggi. Akibatnya banyak yang
mengalami sesak napas dan meninggal.
Pertandingan pun dihentikan enam menit
setelah dimulai karena banyaknya penonton yang
mencoba memanjat pagar untuk menghindari
kepadatan itu. Kejadian ini membuat seluruh
stadion di Inggris diubah menjadi stadion yang
hanya memiliki tempat duduk dan pagar yang
memisahkan penonton dengan lapangan
dihilangkan.
6. Walaupun Liverpool mempunyai sejarah yang
gemilang dengan prestasi mereka di lapangan.
Sebagian diantaranya menjadi ternoda karena
hooliganisme dari para suporternya. Hal itu
menjadi puncaknya pada 29 Mei 1985 ketika
terjadinya Bencana Heysel. Heysel menjadi
stadion tempat dilangsungkannya final Piala
Eropa antara Liverpool melawan Juventus. Satu
jam sebelum pertandingan dimulai, sebagian
besar kelompok suporter Liverpool menerjang
pagar yang memisahkan mereka dengan suporter
Juventus dan kemudian menyerang para fans
Bianconeri. Hal itu membuat para suporter Juve
berlarian mundur untuk menghindari serangan
dan terpojok di tembok stadion. Tembok itu
akhirnya roboh dan menimpa penonton lain yang
berada di bawahnya. Situasi kemudian menjadi
kacau balau, dan wasit memutuskan untuk terus
melanjutkan pertandingan untuk menghindari
kerusuhan lebih lanjut lagi. Peristiwa ini
mengakibatkan hilangnya nyawa 39 orang yang
kebanyakan merupakan suporter Juventus dan
juga skorsing bagi semua klub Inggris untuk
tidak mengikuti semua kompetisi Eropa yang
diadakan UEFA. Skorsing itu akhirya baru dicabut
di musim 1990-91.
5. Ian Callaghan adalah pemain yang tampil
paling banyak bagi Liverpool sebanyak 857 kali
dalam karir yang berlangsung selama 19 musim
di Anfield. Legenda lainnya Ian Rush memegang
rekor sebagai pemain yang paling banyak
mencetak gol bagi Liverpool dengan 346 gol.
Sedangkan Phil Neal merupakan pemain yang
paling banyak menjadi juara di Liverpool karena
ia telah berhasil memiliki medali pemenang
sebanyak 20 buah. Rekor Neal ini juga bertahan
bagi Inggris sebelum dipecahkan musim lalu
oleh Ryan Giggs dari Manchester United.
4. Kemenangan terbesar yang pernah dicatat
oleh Liverpool terjadi pada 1974 saat mereka
menghancurkan Stromsgodset IF dengan skor
akhir 11-0. Tetapi mereka juga pernah tampil
buruk sekali dan mengalami kekalahan terbesar
ketika digebuk Birmingham City 1-9 20 tahun
sebelum kemenangan terbesar Liverpool terjadi.
3. Lagu kebanggaan yang selalu dinyanyikan
para penonton di Anfield dan fans Liverpool di
seluruh dunia berjudul You’ll Never Walk Alone
(YNWA) yang aslinya merupakan sebuah lagu di
drama musikal Carousel . Lagu itu dinyanyikan
pertama kali di Anfield saat band Gerry and the
Pacemakers yang juga berasal dari Liverpool
berhasil mencapai nomor satu di jenjang
tembang berkat lagu itu. Suporter yang ikut
bernyanyi saat lagu-lagu dari jenjang tembang
itu diputar tidak berhenti menyanyikan YNWA
mesikipun lagu itu sudah tidak masuk daftar
lagi. Sejak itulah tradisi menyanyikan lagu
tersebut di Anfield lahir. Lagu yang sama juga
kemudian diadopsi oleh pendukung klub lain
seperti Glasgow Celtic, Hibernian, Feyenoord
Rotterdam, dan FC Twente.
2. Kepemilikan Liverpool sekarang berada di
tangan dua orang Amerika Serikat Tom Hicks dan
George Gillett sejak 6 February 2007 ketika
mereka membeli saham terakhir dari ketua
sebelumnya David Moores. Hubungan antara
Hicks dan Gillett kemudian dilaporkan
memburuk sehingga membuat Dubai
International Capital tertarik untuk menjadi
pemilik Liverpool. Setahun sebelumnya, Liverpool
telah mendapatkan izin untuk membangun
stadion baru di Stanley Park. Tetapi desain
stadion baru itu diubah setelah masuknya Hicks
& Gillett dan kini pembangunan stadion menjadi
tertunda karena adanya krisis finansial yang
melanda global dunia.
1. Kemampuan Liverpool untuk terus bermain
dan pantang menyerah sangat terlihat di dalam
dua pertandingan final yang mereka hadapi.
Saat final Piala FA 2006 melawan West Ham
United berlangsung, Liverpool dengan cepat
tertinggal 1-2 dalam waktu 32 menit pertama.
Skor berubah lagi menjadi 3-2 bagi West Ham
hingga akhirnya kapten Steven Gerrard mencetak
satu gol di menit perpanjangan waktu terakhir
yang merubah skor 3-3 yang harus diakhiri lewat
adu penalti. The Reds akhirnya menjadi juara
setelah kiper Pepe Reina mampu memblok
tendangan penalti 3 pemain West Ham.
Final lainnya terjadi di ajang Liga Champions
2005 melawan AC Milan di Istanbul, Turki.
Menjelang turun minum, Liverpool telah
kebobolan 0-3. Lalu, The Reds mampu
menyamakan kedudukan dengan mencetak tiga
gol juga di babak kedua. Hasil seri itu bertahan
hingga peluit akhir dan memaksa diadakannya
adu penalti lagi. Kali ini pahlawan Liverpool
adalah penjaga gawang Jerzy Dudek yang
berhasil menepis tendangan penalti terakhir
Andriy Shevchenko.
0 komentar:
Posting Komentar