Kekuatan cinta begitu besar dampaknya pada kehidupan. Berbagai energi positif tampak ketika cinta selalu hadir. Bahkan dari hasil analisa peneliti di Dana Ferber Cancer Institute (USA), penderita kanker yang memiliki pasangan mampu bertahan hidup lebih lama dibanding penderita single.
Para peneliti mengajukan kesimpulannya dari hasil data pada lebih 750 ribu pasien kanker sejak tahun 2004-2008. Dan inilah dua butir kesimpulan mereka yang dipublikasikan di situs Journal of Clinical Oncology.
Para peneliti mengajukan kesimpulannya dari hasil data pada lebih 750 ribu pasien kanker sejak tahun 2004-2008. Dan inilah dua butir kesimpulan mereka yang dipublikasikan di situs Journal of Clinical Oncology.
Ilustrasi / cnn.com |
1. Pasien kanker yang menikah memiliki kemungkinan 17 persen lebih kecil untuk menderita penyakit metastasis Dibandingkan dengan orang yang telah bercerai dan yang masih single.
Sementara itu penderita kanker yang single memiliki 53% kasus kurang berhasil dalam pengobatan karena keterlambatan dalam mencari nasihat medis atau mengabaikan rekomendasi medis. Hal menyebabkan peningkatan jumlah kematian dari 12% menjadi 37% (Tergantung pada jenis kanker)
2. Pasien dengan kanker prostat, kerongkongan, usus, otak, dan kanker leher lebih mungkin untuk pulih, jika mereka hidup dengan suami atau istri mereka, daripada hanya melakukan proses kemoterapi.
Para peneliti mengatakan pasien kanker yang memiliki pasangan menunjukkan keinginan yang lebih besar untuk hidup. Biasanya pasangan juga memonitor kesehatan penderita dan mengikuti resep dokter. Yang tak kalah penting si penderita dikelilingi orang yang disayang dan dirawat dengan penuh cinta.
Sementara itu penderita kanker yang single memiliki 53% kasus kurang berhasil dalam pengobatan karena keterlambatan dalam mencari nasihat medis atau mengabaikan rekomendasi medis. Hal menyebabkan peningkatan jumlah kematian dari 12% menjadi 37% (Tergantung pada jenis kanker)
2. Pasien dengan kanker prostat, kerongkongan, usus, otak, dan kanker leher lebih mungkin untuk pulih, jika mereka hidup dengan suami atau istri mereka, daripada hanya melakukan proses kemoterapi.
Para peneliti mengatakan pasien kanker yang memiliki pasangan menunjukkan keinginan yang lebih besar untuk hidup. Biasanya pasangan juga memonitor kesehatan penderita dan mengikuti resep dokter. Yang tak kalah penting si penderita dikelilingi orang yang disayang dan dirawat dengan penuh cinta.
Sumber:
merdeka
merdeka
0 komentar:
Posting Komentar