Disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar. Yang lazim yakni kesulitan dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa.
Penderita disleksia secara fisik tidak akan terlihat sebagai penderita. Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Hal ini yang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak konsentrasi dalam beberapa hal.
Meski begitu, tak berarti penderita disleksia akan mengalami kesulitan selamanya dalam hidup mereka. beberapa tokoh terkenal di dunia diketahui adalah seorang penderita disleksia. Namun mereka berhasil menunjukkan bahwa disleksia bukan halangan untuk menjadi sukses.
1. Leonardo da Vinci
Penderita disleksia secara fisik tidak akan terlihat sebagai penderita. Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Hal ini yang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak konsentrasi dalam beberapa hal.
Meski begitu, tak berarti penderita disleksia akan mengalami kesulitan selamanya dalam hidup mereka. beberapa tokoh terkenal di dunia diketahui adalah seorang penderita disleksia. Namun mereka berhasil menunjukkan bahwa disleksia bukan halangan untuk menjadi sukses.
1. Leonardo da Vinci
Siapa yang tak kenal dengan Leonardo da Vinci, sang pencipta Mona Lisa dan pelukis The Last Supper. Hingga saat ini nama da Vinci masih sangat melegenda dan diperbincangkan oleh banyak orang. Pelukis terkenal ini ditengarai adalah seorang yang menderita disleksia. Hal ini diindikasikan oleh tulisan tangan Da Vinci.
Seringkali Da Vinci menulis kalimat secara terbalik sehingga hanya bisa dibaca lewat cermin. Ini adalah hal biasa bagi penderita disleksia yang kidal. Penulis disleksia seringkali tak sadar bahwa cara mereka menulis tak sama dengan orang kebanyakan. Meski begitu, desain yang dibuat Leonardo Da Vinci sangat mendetail dan rinci, sekaligus brilian.
2. Agatha Christie
Seringkali Da Vinci menulis kalimat secara terbalik sehingga hanya bisa dibaca lewat cermin. Ini adalah hal biasa bagi penderita disleksia yang kidal. Penulis disleksia seringkali tak sadar bahwa cara mereka menulis tak sama dengan orang kebanyakan. Meski begitu, desain yang dibuat Leonardo Da Vinci sangat mendetail dan rinci, sekaligus brilian.
2. Agatha Christie
Anda penggemar cerita-cerita detektif Hercule Poirot dan Miss Marple? Tentunya Anda sudah tak asing dengan sang pencerita ulung Agatha Christie. Hingga kini cerita-cerita misteri Agatha Christie telah terjual miliaran kopi. Agatha Christie juga diketahui menderita disleksia.
Namun hal ini tak menghentikannya untuk menjadi orang yang kreatif. Agatha pun tak lelah belajar untuk menulis dan membuat novel-novel misterinya yang hebat dan selalu bisa menyergap pembacanya. Hingga saat ini novel-novelnya telah menginspirasi banyak novelis serta pembuat film.
3. Muhammad Ali
Namun hal ini tak menghentikannya untuk menjadi orang yang kreatif. Agatha pun tak lelah belajar untuk menulis dan membuat novel-novel misterinya yang hebat dan selalu bisa menyergap pembacanya. Hingga saat ini novel-novelnya telah menginspirasi banyak novelis serta pembuat film.
3. Muhammad Ali
Muhammad Ali, seorang petinju yang telah melegenda ternyata adalah penderita disleksia. Muhammad Ali sendiri mengaku bahwa ketika masih sekolah, guru-guru selalu mengatainya bodoh. Hal ini karena Muhammad Ali kecil tak bisa membaca buku pelajarannya.
Selain itu, Muhammad Ali juga tak diterima untuk bergabung dengan militer karena kemampuan bahasanya yang buruk. Meski begitu, ini tak membuat Muhammad Ali menyerah dengan dirinya. Terbukti kemudian dia menjadi salah satu petinju terhebat dan terpopuler di dunia. Muhammad Ali juga terkenal dengan frase legendarisnya: "Float like a butterfly and sting like a bee."
4. John Lennon
Selain itu, Muhammad Ali juga tak diterima untuk bergabung dengan militer karena kemampuan bahasanya yang buruk. Meski begitu, ini tak membuat Muhammad Ali menyerah dengan dirinya. Terbukti kemudian dia menjadi salah satu petinju terhebat dan terpopuler di dunia. Muhammad Ali juga terkenal dengan frase legendarisnya: "Float like a butterfly and sting like a bee."
4. John Lennon
"You may say I'm a dreamer... but I'm not the only one." Anda tentu hafal dengan pelantun syair tersebut. Ya, dia adalah John Lennon, salah satu personil The Beatles yang melegenda. Dengan bakatnya yang hebat dalam menulis lirik dan lagu, tak banyak yang mengira bahwa Lennon adalah penderita disleksia.
Justru karena disleksia yang dideritanya, Lennon berhasil menggubah lirik dan lagu miliknya sendiri. Disleksia membuatnya sulit mengingat lirik lagu favoritnya, sehingga Lennon kemudian membuat lirik dan menggubah lagunya sendiri.
Justru karena disleksia yang dideritanya, Lennon berhasil menggubah lirik dan lagu miliknya sendiri. Disleksia membuatnya sulit mengingat lirik lagu favoritnya, sehingga Lennon kemudian membuat lirik dan menggubah lagunya sendiri.
5. Steven Spielberg
Steven Spielberg, seorang sutradara dan pembuat film yang banyak melahirkan karya-karya hebat. Namun ternyata juga seorang penderita disleksia.
Spielberg menjelaskan mengenai perjuangannya melawan disleksia dan bagaimana masalah tersebut telah membuatnya semakin kuat dan bertekad untuk menjadi besar melalui karir perfilman. Spielberg juga tak membiarkan kekurangan tersebut mengganggu kehidupan profesionalnya.
6. Albert EInstein
Spielberg menjelaskan mengenai perjuangannya melawan disleksia dan bagaimana masalah tersebut telah membuatnya semakin kuat dan bertekad untuk menjadi besar melalui karir perfilman. Spielberg juga tak membiarkan kekurangan tersebut mengganggu kehidupan profesionalnya.
6. Albert EInstein
Nama Albert Einstein saat ini seolah identik dengan kata 'jenius'. Namun siapa sangka, penemu teori relativitas ini ternyata juga seorang penderita disleksia. Meski begitu, faktanya menderita disleksia tak membuat Einstein menyerah.
Einstein diketahui menderita disleksia ketika dia sering gagal mengingat hal-hal sederhana. Einstein tak bisa mengingat jumlah bulan dalam setahun, namun dia bisa berhasil menyelesaikan formula matematika tersulit. Einstein juga diketahui tak bisa menalikan tali sepatunya dengan benar, namun kejeniusannya terbukti membuatnya bisa sukses dan melegenda hingga saat ini.
7. Henry Ford
Einstein diketahui menderita disleksia ketika dia sering gagal mengingat hal-hal sederhana. Einstein tak bisa mengingat jumlah bulan dalam setahun, namun dia bisa berhasil menyelesaikan formula matematika tersulit. Einstein juga diketahui tak bisa menalikan tali sepatunya dengan benar, namun kejeniusannya terbukti membuatnya bisa sukses dan melegenda hingga saat ini.
7. Henry Ford
Henry Ford adalah seorang enterpreneur yang menjadi penemu Ford Motor Company. Kebanyakan dari Anda mungkin hanya familiar dengan nama belakangnya yang kini digunakan sebagai merek mobil. Semasa kecilnya, Ford harus berjuang keras untuk bisa membaca dan menulis. Meski begitu, dia juga dikenal memiliki kemampuan untuk memperbaiki barang.
Meski Ford kecil susah membaca, namun dia menjadi yang tercepat ketika harus memperbaiki jam. Salah satu rahasia suksesnya adalah tak pernah berhenti belajar dan tak pernah menyerah. Filosofi Ford bahwa kegagalan adalah sebuah kesempatan untuk memulai lagi, kali ini lebih rajin dan lebih baik. Tak heran, dengan semangatnya itu, Ford menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Meski Ford kecil susah membaca, namun dia menjadi yang tercepat ketika harus memperbaiki jam. Salah satu rahasia suksesnya adalah tak pernah berhenti belajar dan tak pernah menyerah. Filosofi Ford bahwa kegagalan adalah sebuah kesempatan untuk memulai lagi, kali ini lebih rajin dan lebih baik. Tak heran, dengan semangatnya itu, Ford menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Sumber:
merdeka
merdeka
0 komentar:
Posting Komentar