Sabtu, 21 Desember 2013

Arkeolog Temukan Ular dan Anjing `Penjaga Gerbang Neraka`

Liputan6.com, Ankara : Hampir setahun lalu, para arkeolog menguak 'Gerbang Neraka'. Kini, untuk kali pertamanya mereka menyaksikan 'sang pejaga neraka'.

Situs yang terletak di Turki tersebut -- yang dikaitkan dengan mitos dan legenda -- resminya disebut dengan istilah 'Pluto's Gate' atau Gerbang Pluto. Berupa gua yang dipenuhi asap mematikan yang bisa menyebabkan kematian cepat bagi siapa saja yang bernyali masuk ke dalamnya.
"Ruang tersebut penuh dengan uap dan sangat berkabut, sampai-sampai tanahnya tak terlihat. Hewan apapun yang memasukinya niscaya mati dengan cepat," demikian ditulis sejarawan Yunani, Strabo pada tahun 24 Masehi.
"Aku melepas burung-burung pipit ke dalamnya, dan mereka segera menghembuskan nafas terakhir dan jatuh." Dan peristiwa tersebut terjadi kembali, saat para arkeolog menguak keberadaan portal kuno. Burung-burung berjatuhan. Mati.
Kompleks kuil di Hierapolis, yang kini menjadi kota resort mata air panas vulkanik Pamukkale, telah diekskavasi dengan penuh kehati-hatian tahun lalu. Dan kini, para ahli menemukan para 'penjaga neraka'.
Dua patung marmer -- yang pernah berada di antara mata air panas -- diperkirakan menjadi peringatan agar para pengunjung kuil menjauh dari gua suci yang mematikan.
Salah satunya adalah patung dengan bentuk ular melingkar, yang matanya menatap tajam siapapun yang mendekat. Lainnya adalah anjing pengawas neraka berkepala tiga setinggi 4 kaki atau 1,2 meter: Cerberus.
"Patung itu sangat menakutkan," kata kepala tim ekskavasi, Francesco D'Andria, seperti dimuatNews.com.au, Kamis (19/12/2013).
"Patung-patung tersebut merepresentasikan makhluk mitologi," kata D'Andria kepada Discovery News. "Salah satunya menggambarkan ular, simbol nyata bagi dunia bawah. Lainnya adalah Kerberos atau Cerberus, anjing penjaga neraka berkepala tiga dalam mitologi Yunani."
Awalnya, para arkeolog menguak keberadaan kuil yang dikelilingi kolom Ionik -- klasik Yunani. Salah satu kolom didedikasikan untuk para dewa dunia bawah -- Pluto dan Kore.
Di situlah, para hewan, seperti banteng, diseret ke gua sebagai persembahan, oleh para pendeta kasim -- yang entah bagaimana kebal terhadap gas tersebut.
Ekskavasi mengungkap, mata air panas 'penyembuh' yang ada di kota resor sejatinya berasal dari 'neraka'. "Mata air panas Pamukkale berasal dari gua tersebut," kata D'Andria kepada Discovery.com. Kompleks kuil dikelilingi gua yang menjadi destinasi penting bagi peziarah di masa lalu yang mencari kesembuhan.
Menurut D'Andria, situs tersebut terkenal untuk ritual inkubasi. Peziarah mengambil air di kolam dekat kuil, tidur tidak terlalu jauh dari gua, dan menerima petunjuk atau ramalam dalam bentuk efek Delphi -- asap yang berasal dari freatik air tanah Hierapolis yang menghasilkan halusinasi.
Diduga, selama Abad ke-5 Masehi, pintu masuk ke gua ditutup, sehingga ritual pagan tak lagi bisa diselenggarakan di sana. Di saat bersamaan, patung-patung Kerberos dan ular dirusak, kemungkinan besar oleh para peziarah Kristen.
Walikota setempat, Abdulkadir Demir mengatakan, wilayahnya mengalami kenaikan kunjungan turis sejak Gerbang Pluto atau Gerbang Neraka ditemukan.
"Sekitar 2.500 tahun lalu orang-orang berdatangan ke sumber air panas itu untuk mengembalikan kesehatan mereka," kata dia. "Beberapa abad kemudian, mereka mulai tinggal dan dikuburkan di sini saat meninggal dunia." Kota kuno Hierapolis kemudian tumbuh menjadi pekuburan raksasa yang berpusat pada gua suci. (Ein/Ism)

0 komentar:

Posting Komentar