Beratnya tidak sampai 1/2 kg. Bila sayapnya merentang hanya 22 inci - setara 55 cm. Namun sanggup terbang tanpa henti selama 6 bulan tak berhenti. Inilah burung Alpine swifts. Berkembang biak di Swiss, lalu bermigrasi ke Afrika Barat pada musim dingin dan akhirnya kembali lagi ke Swiss.
Sebelumnya banyak ilmuwan meragukan klaim tersebut. Karena penelitian hanya berdasar pada radar pelacakan yang menunjukkan Alpine swifts sering terbang malam. Bukti itu belum cukup meyakinkan.
Tim Ilmuwan Liechty lalu menempelkan sensor kecil yang dibuat Universitas Bern sedemikian rupa agar tidak mengganggu pergerakan Alpine swifts. Dari hasil penilitian terbaru ini, seperti ditulis Smithsonian Magazine, burung Alpine sift bisa terbang lalu menyambar makanan - berupa serangga kecil - untuk terbang lagi sambil mengunyah. Cara ini bisa membuatnya tetap bugar dalam perjalanan sejauh 3000 mil menuju Swiss.
Sumber:
discovermagazine
Tim Ilmuwan Liechty lalu menempelkan sensor kecil yang dibuat Universitas Bern sedemikian rupa agar tidak mengganggu pergerakan Alpine swifts. Dari hasil penilitian terbaru ini, seperti ditulis Smithsonian Magazine, burung Alpine sift bisa terbang lalu menyambar makanan - berupa serangga kecil - untuk terbang lagi sambil mengunyah. Cara ini bisa membuatnya tetap bugar dalam perjalanan sejauh 3000 mil menuju Swiss.
Sumber:
discovermagazine
0 komentar:
Posting Komentar